KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan
Dosen Pengampu : H. Suwanto, S.Ag MM.
                                                                             





Disusun oleh :
1.      Eko Prastio Ari Bowo           (229038)
2.      Arina Nur Hidayah                (229021)
3.      Agus Mawardi                       (229010)
4.      Ali Ahsan                              (229016)
5.      Anik Listanti                         (229017)
6.      Fera Amalia                           (229042)
7.      Chusniatus Zahroh                (229029)
 

INSTITUT ISLAM NAHDHATUL ULAMA’ (INISNU)
JEPARA
TAHUN 2012

BAB I
PEMBAHASAN
A.    SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode :
1.      Periode awal
Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo.Dalam masanya, terdapat 2 pihak yakni pihak aktif dan pihak pasif.Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktive. Sedangkan pihak aktiv adalah pihak yang menggunakan modaltersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun social akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar 25%.
2.      Abad pertengahan
Padamasa ini wirausahawan diletakkan pada actor dan seorang yang mengatur proyek besar.Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko, namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipe wirausahawan yang menonjol antara lainorang yang bekerja dalam bidang arsitektural.
3.      Abad 17
Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, mnegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
4.      Abad 18
Pada abad ke 18 ini, seorang wirausahawan tidak diletakkan pada pemilik modal, tetapi diletakkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan membutuhkan dana memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu.
5.      Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan perttambahan nilai personal.
6.      Abad 20
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.[1]

B.     PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
1.    Pengertian Wirausaha
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha.Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.
Dan wirausaha bisa diartikan sebagai seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya, bisnisnya, atau hidupnya.Ia bebas merancang, menetukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. [2]
Menurut Drucker (1959) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.[3]

Istilah kewirausahaan, berasal dari entrepreneur (bahasa prancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-between. Pada Abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seorang actor yang memimpin proyek produksi.
Pengertian wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph Schumpeter yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun yang telah ada.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluangdenganmenciptakan suatu organisasi.[4]
Disini juga disebutkan pengertian kewirausahaan menurut beberapa tokoh lain, diantaranya :
  • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
  • Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
  • Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) adalah:
“An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
Jadi entrepreneur atau kewirausahaan adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
Selain itu, pengertian kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru
Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan.Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya.Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
2.    Pengertian Wiraswasta
Menurut Prof. DR Haryati Subadio, pengertian Wiraswasta adalah manusia teladan yang berbudi luhur yaitu manusia yang mampu berdiri atas kemampua sendiri.
Sedangkan DR Sudjoko menyatakan wiraswasta adalah mereka yang memilki an masih memilki nilai-nilai manusia perintis, pelopor dan pejuang kemerdekaan, pejuang kemajuan. Nilai-nilai ini adalah watak, kepribadian wiraswasta, jiwa semangat dan keterampilan wiraswasta.
Suharsono Sagir menulis wiraswasta adalah seorang yang modal utamanya adalah ketekunan yang dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri utama disertai perhitungan dan perencanaan yang tepat.
Fadel Muhammad menyatakan bahwa wiraswasta adalah orang yang memfokuskan diri pada peluang bukan pada resiko. Wiraswasta bukanlah pengambilan resiko  melainkan penentu resiko.
Jadi seorang Wiraswasta adalah seorang usahawan yang disamping mampu beruasaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat-guna (tepat dan berguna, efektif dan efisien), juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur.
 Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi social. Dan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia-manusia wiraswasta  bahkan akan mamp menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan batin.

C.    PROFIL KEWIRAUSAHAAN
Dalam pembahasan  tentang profil jenis kewirausahaan,  benyak sekali usaha yang bisa digarap. Mana yang akan dipilih  sangat bergantung pada beberapa hal, antara lain :
1.      Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan  atau kerajinan dan perdagangan  / jasa.
2.      Modal. Apakah sudah tersedia modal  awal atau belum, atau modal apa yang sudah dimiliki,
3.      Relasi, apakah ada keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama, atau yang akan di kerjakan ada relevansi/ saling menunjang  dengan usaha tersebut,
4.      Dan sebagai peluang lainnya.  [5]
Jenis-jenis  pelaku dalam wirausaha :
a.       Women Entrepreneur
Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.
b.      Minority Entrepreneur
Kaum minoritas terutama di Negara kita Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara pada umumnya.Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari.Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga bergiat mengembangkan bisnis.Kegiatan bisnis mereka ini makin lama makin maju, dan mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota tertentu.
c.       Immigrant Entrepreneur
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu,mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.
d.      Part Time Entrepreneur
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan di bidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau mengembangkan suatu hobi yang menarik. Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan.Ada kalanya orang ini beralih profesi, dan berhenti menjadi pegawai beralih ke bisnis yang merupakan hobinya.
e.       Home-Based Enterpreneur
Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan, mengirim kue-kue ke took eceran di sekitar tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju.Usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang biasa masak.Kemudian usaha catering ini berkembang melayani pesanan untuk pesta.
f.       Family-Owned Bussines
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha.Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah usaha bapak maju dibuka cabang baru dan dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bias dikembangkan atau dipimpin oleh anak-anak mereka. Dalam keadaan sulitnya lapangan kerja pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikembangkan.
g.       Copreneurs
Copreneurs dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan yang didasarkan atas keahlian masing-masing orang. Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.[6]

D.    KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Dalam pandangan kewirausaan (enterpreneur) manusia merupakan pelaku dalam berwirausaha , pendaya gunaan semua akal fikirnya untuk mendapatkan gagasan berfikir, sebagai tumpuan utama yang pasti bisa di manfaatkan untuk  orang lain, dinegara kita sendiri konsep kewirausahaan telah siterapkan sejak dini, contohnya yaitu, menabung, membentuk struktur ketua kelas, mematuhi peraturan yang ada, DLL. Itu merupakan konsep yang kecil dari bagiyan kewirausahan.
Dewasa ini  memang telah banyak dikembangkan dari pemerintah mengenai kewirausahaan. Disamping bisa mengurangi pengangguran yang meningkat setiap tahunnya, gerakan organisasi juga ikut membantu apa yang telah dicanangkan dari progam pemerintah. Pemberdayaan kaum muda memang sangat penting. Dari sekian banyaknya pengangguran di negara kita adalah kaum pemuda.  Dengan memberian bekal teori maupun praktik di lapangan serta pengalaman yang harus mereka  jalani, setidaknya,  sesuai dengan bakat yang mereka miliki pemerintah harus bisa mendukung sepenuhnya..
Saling  mencari gagasan dan ide dalam setiap produk yang akan mereka ciptakan maupun yang mereka kembangkan itu merupakan jalan untuk meraih kesuksesan seorang pengusaha, market yang ada dilapangan harus sepenuhnya menguasai. Tanpa adanya  salah posisi meletakkan barang. Artinya apa..? sesuatu gagasan produk yang kita telah dapatkan selama ini hanya terbuang sia-sia karena tidak laku dipasaran.
Management juga perlu banyak ditata dalam setiap kewirausahaan tersebut. Dengan memposisikan orang-orang yang sudah kopeten dibidangnya. Bila sudah tertata dengan rapi pengembangan konsep tujuan dari sebuah perusahaan tersebut harus setiap saat di evaluasikan  mengenai keuangan yang telah mereka dapatkan.
Namun yang paling penting yaitu komitmen dari seluruh jajaran menejemen dari top, midle dan upper management. Kegiyatan ini harus komitmen dan rencana  ini disosialisasikan  dalam bentuk kegiyatan internal markering kepada seluruh karyawan.  Dengan demikian iklim interpreneurshib akan  bergema disetiap organisasi. Pemimpin harus bisa menjelaskan apa, sasaran bagaimana yang hendak dicapai dalam organisasi tertentu. Organisasi harus tetap dekat dengan konsumen , harus lebih produktif dengan menggunakan sumber-sumber seefisien mungkin. 
E.     KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
            Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda.            Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan cirri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut:[7]
Karakteristik
Watak
·      Percaya diri dan optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualitas.
·      Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
·      Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan
Mampu mengambil risiko yang wajar
·      Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
·      Keorisinilan
Inovatif, kreatif, dan fleksibel.
·      Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
     Ahli lain, seperti M. Scraborough dan Thomas W. Zimmerer (1993: 6-7), mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:
1)        Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memilki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.
2)        Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
3)        Confidence in their ability to success, yaitu memiilki kepercayan diri umtuk memperoleh kesuksesan.
4)        Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
5)        High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannnya demi masa depan yang lebih baik.
6)        Future orientation,  yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7)        Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8)        Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai presatasi dari pada uang.
KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
-          Wirausaha (intrpren­eur) dari sejarah abad pertama telah di pelopori oleh markopolo yang di saat itu berdagang mengelilingi dunia  dengan pembagian hasil yang tidak seimbang  antara pemilik modal dan  pelaksana wirausaha. Dan sampai sekarang juga telah banyak diterapkan sistem kerjasama diatara kedua belah pihak, akan tetapi mereka melakukan sistem bagi hasil dengan sistem yang berbeda.
-          Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
-          Management juga perlu banyak ditata dalam setiap kewirausahaan tersebut. Dengan memposisikan orang-orang yang sudah kopeten dibidangnya. Bila sudah tertata dengan rapi pengembangan konsep tujuan dari sebuah perusahaan tersebut harus setiap saat di evaluasikan  mengenai keuangan yang telah mereka dapatkan.
-          Namun yang paling penting yaitu komitmen dari seluruh jajaran menejemen dari top, midle dan upper management. Kegiatan ini harus komitmen dan rencana  ini disosialisasikan  dalam bentuk kegiatan internal marketing kepada seluruh karyawan.  Dengan demikian iklim interpreneurshib akan  bergema disetiap organisasi. Pemimpin harus bisa menjelaskan apa, sasaran bagaimana yang hendak dicapai dalam organisasi tertentu. Organisasi harus tetap dekat dengan konsumen , harus lebih produktif dengan menggunakan sumber-sumber seefisien mungkin. 
-          Dalam profil kewirausahaan sekarang wanita juga telah berperan didalamnya. Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya

DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/gwt/x?gl=ID&hl=idID&u=http://dennmassukiman.blogspot.com/2010/10/sejarah-dan-pengertian-kewirausahaan/
Dr.Suryana,M. Si. KEWIRAUSAHAAN. (Jakarta: salembaempat, 2008), Cet. 8
Prof. dr. H. Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alva Beta, 2009), Cet. 15









                [1] http://www.google.co.id/gwt/x?gl=ID&hl=id-ID&u=http://dennmassukiman.blogspot.com/2010/10/sejarah-dan-pengertian-kewirausahaan/
                [2]http://www.google.co.id/gwt/x?gl=ID&hl=id-ID&u=http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/
                [3]Dr.Suryana,M.Si.KEWIRAUSAHAAN.(Jakarta: salembaempat, 2008), Cet. 8, hlm. 2
                [4]Prof.dr.H.Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alva Beta, 2009), Cet. 15, hlm. 22
                [5]Prof. Dr.H. Buchari Alma, Kewirausahaan,(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 15., hlm. 136
                [6]Prof. Dr.H. Buchari Alma, Kewirausahaan,(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 15., hlm.37-38
                [7] Dr.Suryana,M.Si. KEWIRAUSAHAAN.(Jakarta: salemba empat, 2008), Cet. 8, hlm. 24-25

Post a Comment for " "