USAHA MEMAHAMI TINGKAH LAKU ANAK SEKOLAH DASAR


Usaha pendidik dalam memahami anak hendaknya didukung oleh data-data yang objektif dan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Cara yang dapat dilakukan untuk memahami anak Sekolah Dasar melalui tes dan non tes. Cara non tes dapat dilakukan dengan mudah karena tidak memerlukan ketrampilan khusus dalam melaksanakannya. Untuk memahami anak melalui tes (tes inteligensi, tes kepribadian, tes minat) diperlukan alat-alat khusus yang standar dan alat serupa itu masih sulit masih sulit untuk mendapatkannya. Pendidik juga perlu dipersiapkan untuk mempergunakan bermacam-macam tes tersebut. Oleh karena itu, cara yang dapat dilakukan untuk memahami anak Sekolah Dasar hanya terbatas pada cara non tessaja, meliputi cara pengakraban, observasi, kunjungan rumah, wawancara, laporan pribadi, dan studi kasus (Elida Prayitno, 1991).
1. Cara Pengakraban
Cara pengakraban dilakukan dengan membina keakraban dengan anak di setiap kesempatan. Pendidik ikut bermain, bekerja, berwisata, atau melakukan berbagai aktivitas lainnya dengan anak. Dalam membina keakraban dengan anak, komunikasi dilakukan sebanyak mungkin sehingga anak memiliki kesan bahwa gurunya memperhatikan dan ingin menolongnya jika mendapat kesukaran dalam belajarnya. Dengan demikian, anak akan terbuka kepada gurunya. Anak tanpa ragu-ragu untuk menyatakan kesulitannya dan keberhasilan yang diraihnya.
2. Pengamatan (Observasi)
Untuk memahami tingkah laku murid, guru dapat mengamati tingkah laku murid dalam situasi tertentu. Guru juga perlu mempersiapkan pedoman pengamatan yang berisi tingkah laku anak yang akan diamati. Sebagai contoh, untuk memahami tingkah laku anak dalam hubungan sosial, guru perlu mengamati tingkah laku anak dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah bertujuan untuk mengetahui keadaan lingkungan anak di rumah, seperti keadaan ekonomi, sosial, budaya, serta kesehatan keluarga. Dengan demikian, guru dapat menggambarkan keadaan lingkungan anak yang dapat mendukung atau kurang mendukung kegiatan belajar anak.
4. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan terhadap orang tua atau wali murid yang dapat memberikan keterangan tentang murid. Sebelum melakukan wawancara, perlu dipersiapkan butir-butir pertanyaan tentang aspek-aspek yang akan ditanyakan sehubungan dengan kebiasaan belajar dan sosial anak.
5. Laporan Pribadi
Laporan pribadi merupakan catatan tentang prestasi akademik dan non akademik anak selama pendidikannya, misalnya sejak anak duduk di Taman Kanak-kanak sampai sekarang. Melalui laporan pribadi anak, guru dapat mengetahui sejarah prestasi akademik, non akademis, dan kebiasaan anak.
6. Studi Kasus
Studi kasus merupakan suatu usaha mempelajari perkembangan individual anak karena adanya keunikan pada perkembangan pada diri anak tersebut. Studi kasus dilakukan untuk memahami anak didik yang menampakkan perkembangan khusus, yang mengharuskan guru untuk memahami tingkah laku anak secara mendalam. Sebagai contoh, jika ada murid yang tingkah lakunya menyimpang, guru dapat meneliti secara mendalam untuk memahami tingkah laku anak tersebut. Guru berusaha mencari cara bagaimana cara mengubah tingkah laku anak tersebut untuk menjadi lebih baik.
Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/01/usaha-memahami-tingkah-laku-anak-sekolah-dasar/

Post a Comment for "USAHA MEMAHAMI TINGKAH LAKU ANAK SEKOLAH DASAR"