Terobosan Model Pembelajaran di SMK


Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain sederajat. Tujuan pendidikan di SMK adalah membentuk lulusan yang siap memasuki dunia kerja, dipekerjakan, atau sebagai wiraswasta. Untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan percepatan dan peningkatan kompetensi siswa.

Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah organisasi yang dimaksudkan untuk memajukan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di kawasan regional Asia Tenggara. Direktorat Pembinaan SMK (Dit PSMK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dan mengusulkan beberapa bentuk kelas modeling untuk SMK di Indonesia untuk siswa SMK demi menyiapkan sumber daya manusia yang handal sesuai perkembangan zaman secara massive di seluruh Indonesia. Salah satu program modeling yang diusulkan adalah program kelas 4 SMK berbasis produk dan penjualan melalui program kewirausahaan.

Kewirausahaan dipercaya sebagai salah satu upaya untuk dapat membuka lapangan kerja baru di masa mendatang. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) bekerjasama dengan SEAMEO mengembangkan model kelas wirausaha SMK selama 3 tahun. Tujuan dari program kewirausahaan ini adalah untuk menyeleksi potensi siswa di bidang wirausaha, untuk kemudian difasilitasi sesuai minat dan bakatnya dan diukur kemampuannya dalam menciptakan produk dan menghasilkan keuntungan. Diharapkan program ini mampu memunculkan para pengusaha muda baru di Indonesia.

Peserta yang akan terlibat dalam program ini adalah Siswa SMK kelas 1,2,3,4, dan guru pembina wirausaha yang memiliki bisnis sebagai mentor dan penanggung jawab di sekolah. Akan didatangkan para pengusaha yang telah memiliki bisnis yang berkembang sebagai pengajar tambahan di program ini.

Selain itu, dalam rangka menyiapkan SDM yang baik, serta menyiapkan, mempercepat, dan meningkatkan produktivitas kompetensi yang diperlukan untuk industri, siswa siswi kelas 4 SMK dapat diberikan tambahan keahlian di bidang Augmented Reality, Edugame, dan E-commerce dengan memasukannya ke dalam kurikulum 

Augmented Reality adalah upaya yang dilakukan untuk mengkorelasikan pembelajaran dan teknologi abad ke-21 dan mengintegrasikan informasi digital dengan lingkungan pengguna secara real time. Konsep atau gagasan abstrak yang sulit dipahami siswa dapat disajikan melalui AR. Edugame dapat dimanfaatkan untuk mendesain materi pembelajaran berbentuk game yang tentunya lebih menyenangkan untuk dipelajari oleh siswa. Pengetahuan tentangE-commerce dapat dimanfaatkan siswa untuk berwirausaha dengan potensi teknologi informasi.

Program Tutor Sebaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit PSMK) dan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) menyusun bahan ajar Simulasi Digital. Bahan ajar ini telah diajarkan di seluruh program keahlian SMK di Indonesia, khususnya untuk kelas X semester 1 dan 2. Pada tahun 2017 konten buku telah diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi terakhir dan juga telah disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar SMK 2017.

Salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Simulasi Digital pada semester 2 adalah tentang Augmented Reality (AR) yang juga merupakan tambahan keahlian bagi siswa vokasi dalam Program Kelas Modeling SMK Kelas 4 Berbasis Produk dan Penjualan. Sejalan dengan hal tersebut, siswa yang dinyatakan lulus berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, akan ditunjuk sebagai tutor bagi rekan sebayanya yang masih mempelajari program AR. Tutor sebaya bertugas membantu guru pendamping dalam mengembangkan projek AR di sekolah dan mendorong teman sebayanya yang sedang mengikuti program AR sampai lulus dan menghasilkan produk serta memasarkannya.

Mereka yang berhak menjadi tutor sebaya adalah siswa SMK yang mengikuti pelatihan dan ujian online yang dilakukan oleh 3 SEAMEO Centre. Adapun pelatihan online tersebut saat ini sedang berjalan dan akan selesai penilaiannya pada pertengahan bulan Januari 2018, digabungkan dengan lomba SEA Creative Camp untuk Asia Tenggara yang dapat diikuti oleh semua siswa/mahasiswa usia antara 14-21 tahun.

Materi AR akan terkait dengan tahapan pendidikan Simulasi Digital berikutnya yaitu Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Dimana produk yang dihasilkan akan dinilai berdasarkan beberapa kriteria, yakni orisinalitas,  ide kreatif, dan asas manfaat dari produk tersebut.

Pola pembelajaran jarak jauh dan belajar dari ahlinya akan dikembangkan di Asia Tenggara untuk mempercepat diseminasi keahlian baru yang relevan dengan kemajuan ekonomi Asia Tenggara. Tutor Sebaya akan kita kembangkan pada mata pelajaran kewirausahaan dan kompetensi yang berubah cepat di lapangan agar mampu mengurangi angka pengangguran. (Kemdikbud)

Post a Comment for "Terobosan Model Pembelajaran di SMK"