Ucapan Kalimat Sungkem Lebaran Idul Fitri Bahasa Jawa Halus Krama Inggil dan Artinya_Cara minta dan menjawab/memberi maaf saat lebaran dengan bahasa Jawa memang bisa dikatakan susah-susah gampang. Sulitnya jika seseorang belum mengetahui bahasa Jawa krama inggil, nah biasanya yang mengalami kesulitan yakni anak-anak kecil dan sebagian perantau yang merantau sejak usianya masih muda sehingga lupa dengan basa Jawa halus. Gampangnya ya bagi orang Jawa Tengah/Timur yang sudah terbiasa menggunakan bahasa Jawa Kromo Inggil. Nah, bagi Anda yang belum pernah ataupun lupa tentang bagaimana cara minta maaf maupun membalas kata ucapan kata maaf menggunakan bahasa Jawa halus krama inggil, silakan simak contoh kalimat sungkem dan kalimat untuk yang disungkemi di bawah ini.
Contoh Ucapan Kalimat Sungkem Lebaran Idul Fitri dengan Bahasa Jawa Halus Kromo Inggil bagi Peminta Maaf (yang sungkem) dan Pemberi Maaf (yang disungkemi) beserta Terjemahnya dalam Bahasa Indonesia
Sobat pembaca, kalimat sungkem bahasa Jawa sangat variatif, antara warga RT yang satu dengan RT lainnya juga banyak yang berbeda susunan kalimatnya, namun dari yang beda itu baik yang singkat maupun yang panjang kalimatnya sebenarnya intinya sama yakni mohon maaf. Nah, contoh di bawah ini paling tidak bisa memberi gambaran bagi Anda.
A. Contoh Bagi yang Minta Maaf (yang sungkem)
Sudah menjadi budaya/tradisi maupun sopan-santun di Indonesia, khususnya di Jawa bahwa yang umurnya/garis silsilahnya lebih muda meminta maaf kepada yang lebih tua atau kepada yang lebih dihormati. Bagi Anda yang sedang mencari ucapan sungkem, silakan baca beberapa contoh di bawah ini, dan bisa juga Anda padukan antara contoh yang satu dengan lainnya. Dan lebih enaknya sebenarnya Anda ikuti saja kalimat sungkem yang sudah berlaku di daerah Anda.
1. Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Lik/Mbah/Yang/..., ngaturaken sedoyo kalepatan kawulo/dalem nyuwun pangapunten nggih? terjemah: Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Mbah/Yang/..., menyampaikan semua kesalahan saya minta maaf ya?
2. Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Mbah/..., ngaturaken sedoyo kalepatan kawulo ingkang dipun sengaja utawi mboten, ing dinten riyoyo punika (dibaca meniko) kawulo nyuwun pangapunten ingkang seageng-agengipun nggih? terjemah: Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Mbah/..., menyampaikan semua kesalahan saya yang disengaja atau tidak, di hari raya ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya ya?
3. Pak/Bu/Mbah/..., kawulo/kulo tiyang enem, nyuwun pangapunten atas sedoyo kalepatan kawulo dumateng Bapak/Ibu/Mbah; terjemah: Pak/Bu/Mbah/..., saya anak muda, minta maaf atas semua kesalahan saya kepada Bapak/Ibu/Mbah/...
4. Mas/Mba/..., sedoyo lepat kulo nyuwun pangapunten nggih?; terjemah: Mas/Mba/..., semua kesalahan saya minta maaf ya?
Contoh yang keempat ini paling singkat, biasanya digunakan untuk halalbihalal oleh para remaja yang masih sebaya dan/atau biasa juga diterapkan saat halalbihalal dengan peserta super banyak, misalnya di Masjid/Lapangan setelah Shalat Id.
Oh ya, jika Anda sungkem dengan cara bersalaman/jabat tangan, sebaiknya salaman berlangsung dari awal Anda mengucapakan kata lebaran sampai kalimat akhir penjawab selesai.
B. Contoh Bagi yang Membalas Kata Maaf (yang disungkemi)
1. Nggih de/nak/nduk/..., kulo caosi pangapunten lan sedoyo kalepatan kulo ugi dingapunteni nggih?; terjemah; Ya de/nak/..., saya beri maaf dan semua kesalahan saya juga dimaafkan ya?
2. Nggih de/nak/..., kulo caosi/paringi pangapunten, semanten ugi kawula tiyang sepah katah kelepatanipun ugi nyuwun pangapunten nggih?; terjemah: Ya de/nak/..., saya beri maaf, begitu juga saya orang tua banyak kesalahannya juga minta maaf ya?
3. Nggih de/nak/..., semanten ugi kawula tiyang sepah katah kelepatanipun nggih kawulo nyuwun pangapunten; terjemah: Ya de/nak/..., begitu juga saya orang tua banyak kesalahannya ya saya minta maaf.
4. Nggih kawulo caosi/paringi pangapunten de/nak/..., kawulo ugi nyuwun pangapunten dumateng panjenengan nggih?, mugi-mugi wonten dinten riyoyo meniko gusti Allah nglebur sedoyo dosa kulo lan panjenengan. Aamiin; terjemah: Ya saya beri maaf de/nak/..., saya juga minta maaf kepada Anda ya?, semoga di hari raya ini Allah menghapus semua dosa saya dan Anda. Aamiin.
C. Keterangan Lain
Jika Anda berkunjung ke suatu desa tetangga, sebaiknya Anda ikuti saja budaya sungkem di desa/daerah tersebut. Nah jika yang Anda sungkemi mengajak membaca sholawat sebelum halalbihalal, maka ikuti saja. Setelah Sholawat selesai barulah Anda mengucapkan kalimat lebaran.
Adapun jika Anda berlaku sebagai yang disungkemi dan ada tamu Anda yang sungkem dengan membaca Sholawat dahulu, biasanya mereka membaca Sholawat sendiri dan diteruskan kata-kata sungkemnya. Jadi Anda tunggu saja sampai selesai, kemudian jawablah dengan kalimat sungkem sesuai yang biasa Anda ucapkan.
Demikian sedikit contoh kalimat sungkem halalbihalal lebaran dari ribuan variasi yang ada (khususnya di Kebumen), namun bisa juga diterapkan di Banyumas, Cilacap, dan sekitar Kebumen, karena saya yakin kalau untuk wilayah Solo, Yogyakarta, dan Jawa Timur tentu beda dan lebih halus lagi.
Bagaiamana ucapan sungkem bahasa Jawa di daerah Anda?, tentunya ada perbedaan dengan beberapa contoh di atas, namun demikian, intinya pasti sama.
Contoh Ucapan Kalimat Sungkem Lebaran Idul Fitri dengan Bahasa Jawa Halus Kromo Inggil bagi Peminta Maaf (yang sungkem) dan Pemberi Maaf (yang disungkemi) beserta Terjemahnya dalam Bahasa Indonesia
Sobat pembaca, kalimat sungkem bahasa Jawa sangat variatif, antara warga RT yang satu dengan RT lainnya juga banyak yang berbeda susunan kalimatnya, namun dari yang beda itu baik yang singkat maupun yang panjang kalimatnya sebenarnya intinya sama yakni mohon maaf. Nah, contoh di bawah ini paling tidak bisa memberi gambaran bagi Anda.
A. Contoh Bagi yang Minta Maaf (yang sungkem)
Sudah menjadi budaya/tradisi maupun sopan-santun di Indonesia, khususnya di Jawa bahwa yang umurnya/garis silsilahnya lebih muda meminta maaf kepada yang lebih tua atau kepada yang lebih dihormati. Bagi Anda yang sedang mencari ucapan sungkem, silakan baca beberapa contoh di bawah ini, dan bisa juga Anda padukan antara contoh yang satu dengan lainnya. Dan lebih enaknya sebenarnya Anda ikuti saja kalimat sungkem yang sudah berlaku di daerah Anda.
1. Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Lik/Mbah/Yang/..., ngaturaken sedoyo kalepatan kawulo/dalem nyuwun pangapunten nggih? terjemah: Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Mbah/Yang/..., menyampaikan semua kesalahan saya minta maaf ya?
2. Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Mbah/..., ngaturaken sedoyo kalepatan kawulo ingkang dipun sengaja utawi mboten, ing dinten riyoyo punika (dibaca meniko) kawulo nyuwun pangapunten ingkang seageng-agengipun nggih? terjemah: Halalbihalal Pak/Bu/Mba/Mas/Mbah/..., menyampaikan semua kesalahan saya yang disengaja atau tidak, di hari raya ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya ya?
3. Pak/Bu/Mbah/..., kawulo/kulo tiyang enem, nyuwun pangapunten atas sedoyo kalepatan kawulo dumateng Bapak/Ibu/Mbah; terjemah: Pak/Bu/Mbah/..., saya anak muda, minta maaf atas semua kesalahan saya kepada Bapak/Ibu/Mbah/...
4. Mas/Mba/..., sedoyo lepat kulo nyuwun pangapunten nggih?; terjemah: Mas/Mba/..., semua kesalahan saya minta maaf ya?
Contoh yang keempat ini paling singkat, biasanya digunakan untuk halalbihalal oleh para remaja yang masih sebaya dan/atau biasa juga diterapkan saat halalbihalal dengan peserta super banyak, misalnya di Masjid/Lapangan setelah Shalat Id.
Oh ya, jika Anda sungkem dengan cara bersalaman/jabat tangan, sebaiknya salaman berlangsung dari awal Anda mengucapakan kata lebaran sampai kalimat akhir penjawab selesai.
B. Contoh Bagi yang Membalas Kata Maaf (yang disungkemi)
1. Nggih de/nak/nduk/..., kulo caosi pangapunten lan sedoyo kalepatan kulo ugi dingapunteni nggih?; terjemah; Ya de/nak/..., saya beri maaf dan semua kesalahan saya juga dimaafkan ya?
2. Nggih de/nak/..., kulo caosi/paringi pangapunten, semanten ugi kawula tiyang sepah katah kelepatanipun ugi nyuwun pangapunten nggih?; terjemah: Ya de/nak/..., saya beri maaf, begitu juga saya orang tua banyak kesalahannya juga minta maaf ya?
3. Nggih de/nak/..., semanten ugi kawula tiyang sepah katah kelepatanipun nggih kawulo nyuwun pangapunten; terjemah: Ya de/nak/..., begitu juga saya orang tua banyak kesalahannya ya saya minta maaf.
4. Nggih kawulo caosi/paringi pangapunten de/nak/..., kawulo ugi nyuwun pangapunten dumateng panjenengan nggih?, mugi-mugi wonten dinten riyoyo meniko gusti Allah nglebur sedoyo dosa kulo lan panjenengan. Aamiin; terjemah: Ya saya beri maaf de/nak/..., saya juga minta maaf kepada Anda ya?, semoga di hari raya ini Allah menghapus semua dosa saya dan Anda. Aamiin.
C. Keterangan Lain
Jika Anda berkunjung ke suatu desa tetangga, sebaiknya Anda ikuti saja budaya sungkem di desa/daerah tersebut. Nah jika yang Anda sungkemi mengajak membaca sholawat sebelum halalbihalal, maka ikuti saja. Setelah Sholawat selesai barulah Anda mengucapkan kalimat lebaran.
Adapun jika Anda berlaku sebagai yang disungkemi dan ada tamu Anda yang sungkem dengan membaca Sholawat dahulu, biasanya mereka membaca Sholawat sendiri dan diteruskan kata-kata sungkemnya. Jadi Anda tunggu saja sampai selesai, kemudian jawablah dengan kalimat sungkem sesuai yang biasa Anda ucapkan.
Demikian sedikit contoh kalimat sungkem halalbihalal lebaran dari ribuan variasi yang ada (khususnya di Kebumen), namun bisa juga diterapkan di Banyumas, Cilacap, dan sekitar Kebumen, karena saya yakin kalau untuk wilayah Solo, Yogyakarta, dan Jawa Timur tentu beda dan lebih halus lagi.
Bagaiamana ucapan sungkem bahasa Jawa di daerah Anda?, tentunya ada perbedaan dengan beberapa contoh di atas, namun demikian, intinya pasti sama.
Post a Comment for "Ucapan Sungkem Halalbihalal Lebaran Idul Fitri dengan Bahasa Jawa Halus Kromo Inggil dan Terjemahannya ke Bahasa Indonesia"