3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak | Setiap orang renta niscaya mendambakan anak yang cerdas. Secara umum orang menggambarkan kecerdasan sebagai kemapuan berpikir seseorang dalam memecahkan aneka macam masalah. Di sekolah, anak cerdas selalu diidentikan dengan nilai-nilai pelajaran yang tinggi. Untuk lebih mengerti ihwal apa itu cerdas ada baiknya kita ketahui dulu apa arti dari kata cerdas.
Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia yang saya kutip dari http://kbbi.web.id/cerdas cerdas berarti tepat perkembangan kebijaksanaan budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak semoga menjadi orang yang cerdas lagi baik budi.
Dari arti kata cerdas menuru KKBI di atas terperinci bahwa kecerdasan tidak semata-mata berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memahami bahan pelajaran, melainkan tepat dalam kebijaksanaan budi. Artinya cerdas adalam kemampuan dalam segala hal. Berdasarkan hal demikian, maka kecerdasan dibagi menjadi 3 macam kecerdasan, yaitu :
Nah itu yakni 3 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Lalu apakah yang mempengarhui tingkat kecerdasan seseorang. Orang renta dan guru seharusnya tahu apa yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang, dengan demikian maka akan bisa bersikap secara baik terhadap semua anak atau penerima didiknya.
Semua orang dicipatakan dengan abjad yang berbeda-beda. Karakter tersebut juga tercipta alasannya adanya kecerdasanan diri orang tersebut. Entah itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual maka akan menentukan abjad seseorang. Selain itu tidak semua orang bisa mempunyai 3 jensi kecerdasan secara utuh atau sempurnah. Namun niscaya ada yang menonjol pada salah satunya.
Selain bisa memahami ihwal kecerdasan seseorang, juga harus difahami ihwal faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak. Dengan memahami faktor-faktor ini maka orang renta dan guru bisa mengambil sikap yang tepat ketika menghadapi anak yang dinilai kurang cerdas. Misal dalam melaksanakan bimbingan konseling, guru harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak.
Nah semoga sel-sel otak bisa tumbuh secara normal maka memerlukan asupan nutrisi yang sehat dan tepat. Berikut yakni nutrisi-nutrisi yang diharapkan oleh otak :
Selain diberikan pada anak, lemak omega 3 juga bisa diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Karena bayi yang ada dalam kandungan atau yang menyusi akan memakan saripata makanan dari ibunya. Jika ibunya mendapat asupan gizi baik maka si anak juga demikian.
Lemak omega 3 juga banyak terdapat pada ASI. Untuk itu sangat dianjurukan kepada para ibu untuk memperlihatkan ASI langsung kepada anak-anaknya semoga anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Untuk menghindarkan anak dari defisiensi zat besi, ibu hamil harus mengkonsumsi diet sehat kaya zat besi, menyerupai sayuran hijau, daging merah, daging paha ayam atau sapi, kacang-kacangan, dan hati. Anak yang gres disapih (sekitar usia 6 bulan) juga dianjurkan mengkonsumsi banyak makanan yang kaya akan zat besi.
Kondisi-kondisi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara baik sangat diharapkan semoga anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Karena kondisi lingkungan akan menjadi rangsangan terhadap perkembangan kecerdasannya. Untuk itu, bagi orang renta sangat penting dalam menentukan lingkungan daerah tinggal, menentukan lingkungan bawah umur bermain dan yang paling penting yakni jadikan rumah sendiri sebagai lingkungan terbaik untuk tumbuh kembang anak.
Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia yang saya kutip dari http://kbbi.web.id/cerdas cerdas berarti tepat perkembangan kebijaksanaan budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak semoga menjadi orang yang cerdas lagi baik budi.
Dari arti kata cerdas menuru KKBI di atas terperinci bahwa kecerdasan tidak semata-mata berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memahami bahan pelajaran, melainkan tepat dalam kebijaksanaan budi. Artinya cerdas adalam kemampuan dalam segala hal. Berdasarkan hal demikian, maka kecerdasan dibagi menjadi 3 macam kecerdasan, yaitu :
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
Kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotience yang sering disingkat IQ yakni suatu kemampuan insan untuk berhitung, berpikir secara logika, kenyataan, dan linear (berpikir lurus). Jenis kecerdasan ini sering dipakai dalam mengerjakan soal perhitungan, di hadapkan oleh pertanyaan logika, dan sejenisnya.
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
Berbeda dengan IQ, kecerdasan Emosional atau Emotional Quotience yakni kecerdasan yang berkaitan dengan sikap atau sikap seseorang ketika berafiliasi dengan orang lain. Indikator bahwa seseorang mempunyai kecerdasan emosional atau EQ beliau akan disenangi oleh banyak orang alasannya keakraban dan dicintai alasannya sifatnya. Orang yang mempunyai kecerdasan emosional biasanya lebih fleksibel dalam bergaul, lancar dan pandai dalam berkomunikasi, elegan dalam bersikap dan cendekia meyakinkan orang lain.
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasarn sprititual atau Spiritual Quotience yang sering disingkat SQ yakni kecerdasan yang berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan. Indikator dari seseorang mempunyai kecerdasan spiritual yakni beliau mempunyai keyakinan yang tinggi terhadap tuhan, taat dalam menjalankan ajaran-ajaran agama yang diyakininya, panai dalam membaca dan memahami teks-teks fatwa agama.Nah itu yakni 3 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Lalu apakah yang mempengarhui tingkat kecerdasan seseorang. Orang renta dan guru seharusnya tahu apa yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang, dengan demikian maka akan bisa bersikap secara baik terhadap semua anak atau penerima didiknya.
Semua orang dicipatakan dengan abjad yang berbeda-beda. Karakter tersebut juga tercipta alasannya adanya kecerdasanan diri orang tersebut. Entah itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual maka akan menentukan abjad seseorang. Selain itu tidak semua orang bisa mempunyai 3 jensi kecerdasan secara utuh atau sempurnah. Namun niscaya ada yang menonjol pada salah satunya.
Selain bisa memahami ihwal kecerdasan seseorang, juga harus difahami ihwal faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak. Dengan memahami faktor-faktor ini maka orang renta dan guru bisa mengambil sikap yang tepat ketika menghadapi anak yang dinilai kurang cerdas. Misal dalam melaksanakan bimbingan konseling, guru harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak.
3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak
Faktor keturunan
Faktor keturunan (genetic) mempunyai imbas yang sangat besar bagi kecerdasan anak, alasannya kecerdasan itu diturunkan melalui gen-gen dalam kromosom. Misalnya, bila orang tuanya cerdas, biasanya si anak kelak juga cerdas. Atau bila orang tuanya atlet, maka si anak kelak jago olah raga dan lain-lain. Makara janganlah heran bila mendengar di luar negeri ada bank sperma, yang pendonornya terdiri atas pria jenius dan andal di bidangnya masing-masing. Tujuannya terperinci yaitu semoga si pemakai jasa bank sperma itu kelak mempunyai anak atau keturunan yang cerdas dan andal di bidang tertentu.Faktor gizi atau nutrisi
Otak sebagai sentra kecerdasan insan membutuhan asupan gizi semoga otak bisa tumbu kembang secara sehat dan normal. Faktor gizi atau nutrisi sangat kuat terhadap perkembangan kecerdasan seseorang. Gizi yang baik sangat berperan dalam pertumbuhan sel-sel otak, terutama pada ketika ibu hamil, menyusui dan ketika bayi masih kecil. Itulah ketika dimana sel-sel otak sedang tumbuh dengan pesatnya. Kekurangan gizi pada ketika tersebut bisa berakibat berkurangnya jumlah sel otak dari normal. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi daya kerja otak di kemudian hari.Nah semoga sel-sel otak bisa tumbuh secara normal maka memerlukan asupan nutrisi yang sehat dan tepat. Berikut yakni nutrisi-nutrisi yang diharapkan oleh otak :
1. Lemak omega-3
Salah satu komponen pembentuk sel otak yakni omega 3. Zat ini banyak terdapat pada makanan kaya lemak menyerupai telur dan ikan berlemak (sarden, salmon, tuna, makarel, dan sebagainya). Lemak omega 3 mempunyai pengaruh signifikan bagi kecerdasan anak. Terdapat penelitian yang menunjukan bahwa anak yang mengkonsumsi makanan kaya lemak omega-3 dalam jumlah yang cukup mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik.Selain diberikan pada anak, lemak omega 3 juga bisa diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Karena bayi yang ada dalam kandungan atau yang menyusi akan memakan saripata makanan dari ibunya. Jika ibunya mendapat asupan gizi baik maka si anak juga demikian.
Lemak omega 3 juga banyak terdapat pada ASI. Untuk itu sangat dianjurukan kepada para ibu untuk memperlihatkan ASI langsung kepada anak-anaknya semoga anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
2. Zat besi
Zat besi membentuk senyawa kimia yang kemampuan anak untuk memusatkan perhatiannya. Karena itu, mineral ini mempengaruhi motivasi si kecil untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang menyita pikiran. Karena itu, kekurangan zat besi bisa berdampak pada kemampuan kognitif anak. Defisiensi zat besi yakni salah satu duduk kasus gizi yang paling umum terjadi.Untuk menghindarkan anak dari defisiensi zat besi, ibu hamil harus mengkonsumsi diet sehat kaya zat besi, menyerupai sayuran hijau, daging merah, daging paha ayam atau sapi, kacang-kacangan, dan hati. Anak yang gres disapih (sekitar usia 6 bulan) juga dianjurkan mengkonsumsi banyak makanan yang kaya akan zat besi.
3. Iodin
Penelitian menunjukan bahwa perbedaan poin IQ antara bawah umur yang mengalami defisiensi iodin dengan yang mnegkonsumsi cukup iodin yakni 13.5 poin. Hal ini menunjukan kekerabatan asupan iodin dengan kemampuan kognitif anak. Makanan kaya iodin antara lain yakni rumput laut, seafood, produk-produk susu, dan garan beriodium.Faktor lingkungan
Kita tahu bahwa abjad seseorang itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan, begitu juga halnya dengan kecerdasan. Faktor lingkungan yang aman, nyaman dan penuhi kasih sayang akan membentuk anak lebih kreatif dan cerdas. Lain halnya jikalau anak tinggal dalam lingkungan yang tidak aman, tidak nyaman dan kurang kasih sayang maka perkembangan kecerdasanya akan sangat rendah. Misal, seorang anak tinggal dalam lingkungan masyarakat yang gemar membaca, keratif dan menyenangkan maka anak tersebut juga akan tumbuh menjadi anak yang gemar membaca, brpikir kreatif dan berkepribadian menyenangkan.Kondisi-kondisi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara baik sangat diharapkan semoga anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Karena kondisi lingkungan akan menjadi rangsangan terhadap perkembangan kecerdasannya. Untuk itu, bagi orang renta sangat penting dalam menentukan lingkungan daerah tinggal, menentukan lingkungan bawah umur bermain dan yang paling penting yakni jadikan rumah sendiri sebagai lingkungan terbaik untuk tumbuh kembang anak.
Post a Comment for "3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak. Orang Renta Dan Guru Wajib Baca!!!"