Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan - Orang Jawa yang masih memegang adat dan budayanya dengan kuat akan selalu menggunakan hitungan tertentu saat menentukan tanggal-tanggal penting dalam kehidupannya. Misalnya saja ketika mereka hendak mantu atau menikahkan anaknya, mereka pasti akan melakukan perhitungan secara mendetail untuk menentukan tanggal pernikahan yang baik berdasarkan weton kelahiran kedua mempelai.
Hitungan weton Jawa untuk pernikahan harus dilakukan jika ingin rumah tangga yang dibina oleh anak dan mantunya kelak mendapatkan kebaikan dan dijauhkan dari segala keburukan. Meskipun secara logika perhitungan ini tidak masuk akal bila dikaitkan dengan masa depan suatu rumah tangga, namun dari pengalaman banyak orang, hitungan ini nyatanya sering ada benarnya.
Lantas, bagaimanakah cara menghitung weton pernikahan untuk menentukan tanggal pernikahan yang baik menurut adat Jawa? Benarkah hitungan weton Jawa untuk pernikahan dapat mempengaruhi kehidupan rumah tangga sepasang suami istri? Untuk mendapatkan jawaban dari kedua pertanyaan ini, silakan simak pembahasan yang telah kami buat berikut!
Pentingnya penentuan tanggal pernikahan dalam budaya Jawa tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan Ilmu Kejawen yang hingga kini masih tetap lestari di kalangan masyarakat. Menurut ilmu ini, masa depan suatu rumah tangga salah satunya ditentukan oleh kapan rumah tangga itu bermula.
Secara filosofis, melepaskan anak untuk membangun sebuah rumah tangga dianalogikan seperti menanam benih tanaman. Bila menanam benih dilakukan saat yang tidak tepat (misalnya musim kemarau atau ketika musim banjir), maka bukannya bisa berbuah, mungkin benih yang ditanam tersebut bahkan tidak bisa tumbuh dan akhirnya mati. Itulah mengapa menentukan hari pernikahan menjadi sangat sakral dalam budaya Jawa.
Langkah 1. Ketahui weton kelahiran kedua mempelai. Bila salah satu dari mempelai belum diketahui weton kelahirannya, maka silakan gunakan alat cek weton gratis dengan menggunakan tanggal lahir dari yang bersangkutan.
Langkah 2. Ketahui jumlah neptu dari weton kelahiran kedua mempelai. Masing-masing weton memiliki nilai neptu yang berbeda-beda. Kami telah menuliskan nilai neptu dari semua weton yang ada dalam tabel berikut.
Langkah 3. Jumlahkan nilai neptu weton kelahiran mempelai pria, mempelai wanita, dan hari pernikahan yang dipilih. Kemudian total hitungan tersebut dibagi 7 untuk diketahui sisanya. Dari sisa hitungan tersebut akan diketahui seperti apa ramalan rumah tangga dari kedua mempelai tersebut dengan aturan sebagai berikut:
Langkah 4. Jika sisa hitungan weton memiliki arti pancasuda yang buruk, maka pilihlah hari lain yang dapat menghasilkan arti pancasuda yang diharapkan.
Contoh hitungan:
Joko memiliki weton kelahiran Minggu Pahing (yang berarti neptunya 14) akan dinikahkan dengan Sulastri yang memiliki weton kelahiran Sabtu Pon (neptunya 16). Akad pernikahan rencananya dilakukan pada hari Selasa Wage (neptunya 7). Maka:
Nilai 37 dibagi 7 hasilnya 5 dan sisa 2. Berarti, pemilihan hari Selasa Wage akan menjadikan rumah tangganya berpancasuda Tunggak Semi atau akan selalu menghadapi masalah meskipun rejekinya lancar.
Jika ingin memperoleh pernikahan terbaik yang Satria Wibawa, maka dibutuhkan 1 neptu lagi sebagai penggenap sehingga sisa hitungannya menjadi 3. Untuk mendapatkan penggenap tersebut, kita hanya bisa mengubah tanggal pernikahan (jelas karena tanggal lahir tak bisa diubah). Oleh karenanya, dibutuhkan hari pernikahan yang memiliki nilai neptu 8, yaitu antara hari Selasa Legi atau Senin Wage.
Dari aturan bulan pernikahan di atas, maka sebaiknya pernikahan dilakukan pada bulan Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Syawal, dan Besar (Selengkapnya : Bulan Baik untuk Hajat menurut Ilmu Jawa).
Bila kita gunakan contoh hitungan pernikahan antara Joko dan Sulastri, yang mana weton Joko adalah Minggu Pahing, maka akad pernikahan mereka sebaiknya dilakukan pada pukul 06.00, 08.24, atau pada pukul 15.36.
Nah, bagaimana? Hitungan weton Jawa untuk pernikahan ini cukup mudah bukan? Anda bahkan bisa melakukannya sendiri untuk menentukan tanggal pernikahan berdasarkan weton Anda dan pasangan. Namun, jika mungkin Anda mengalami kesulitan atau ingin mendapatkan hitungan yang lebih lengkap dan memuaskan, Anda juga bisa menggunakan aplikasi online di link ini atau berkonsultasi kepada kami melalui halaman kontak. Semoga bermanfaat! Sumber http://www.primbonweton.net/
Hitungan weton Jawa untuk pernikahan harus dilakukan jika ingin rumah tangga yang dibina oleh anak dan mantunya kelak mendapatkan kebaikan dan dijauhkan dari segala keburukan. Meskipun secara logika perhitungan ini tidak masuk akal bila dikaitkan dengan masa depan suatu rumah tangga, namun dari pengalaman banyak orang, hitungan ini nyatanya sering ada benarnya.
Lantas, bagaimanakah cara menghitung weton pernikahan untuk menentukan tanggal pernikahan yang baik menurut adat Jawa? Benarkah hitungan weton Jawa untuk pernikahan dapat mempengaruhi kehidupan rumah tangga sepasang suami istri? Untuk mendapatkan jawaban dari kedua pertanyaan ini, silakan simak pembahasan yang telah kami buat berikut!
Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan
Dalam adat Jawa Kuno, menentukan dan mempersiapkan tanggal pernikahan adalah bagian penting bagi seseorang yang hendak menikah dan kawinkan anaknya. Persiapan tanggal akad pernikahan bahkan dianggap jauh lebih penting dibandingkan dengan persiapan berbagai pernik acara, seperti katering, undangan, hiburan, dan dekorasi.Pentingnya penentuan tanggal pernikahan dalam budaya Jawa tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan Ilmu Kejawen yang hingga kini masih tetap lestari di kalangan masyarakat. Menurut ilmu ini, masa depan suatu rumah tangga salah satunya ditentukan oleh kapan rumah tangga itu bermula.
Secara filosofis, melepaskan anak untuk membangun sebuah rumah tangga dianalogikan seperti menanam benih tanaman. Bila menanam benih dilakukan saat yang tidak tepat (misalnya musim kemarau atau ketika musim banjir), maka bukannya bisa berbuah, mungkin benih yang ditanam tersebut bahkan tidak bisa tumbuh dan akhirnya mati. Itulah mengapa menentukan hari pernikahan menjadi sangat sakral dalam budaya Jawa.
1. Menentukan Tanggal Pernikahan berdasarkan Weton
Adapun hitungan weton Jawa untuk pernikahan sendiri sebetulnya cukup mudah dilakukan. Tak ada salahnya Anda menghitung sendiri tanggal berapa sebaiknya Anda menikah. Namun, perlu digarisbawahi adalah gunakan cara menghitung weton pernikahan yang benar-benar terpercaya. Salah satunya adalah cara yang bersumber dari kitab Primbon Sri Palgati seperti yang dijelaskan dalam langkah-langkah yang akan kami sampaikan berikut ini!Langkah 1. Ketahui weton kelahiran kedua mempelai. Bila salah satu dari mempelai belum diketahui weton kelahirannya, maka silakan gunakan alat cek weton gratis dengan menggunakan tanggal lahir dari yang bersangkutan.
Langkah 2. Ketahui jumlah neptu dari weton kelahiran kedua mempelai. Masing-masing weton memiliki nilai neptu yang berbeda-beda. Kami telah menuliskan nilai neptu dari semua weton yang ada dalam tabel berikut.
Langkah 3. Jumlahkan nilai neptu weton kelahiran mempelai pria, mempelai wanita, dan hari pernikahan yang dipilih. Kemudian total hitungan tersebut dibagi 7 untuk diketahui sisanya. Dari sisa hitungan tersebut akan diketahui seperti apa ramalan rumah tangga dari kedua mempelai tersebut dengan aturan sebagai berikut:
Sisa | Pancasuda | Artinya |
---|---|---|
1 | Wasesa Segara | Menjadi rumah tangga yang terpandang tapi ada yang mengganggu |
2 | Tunggak Semi | Rejekinya selalu lancar tapi kerap menghadapi masalah |
3 | Satria Wibawa | Mendapat keberuntungan dan kemudahan untuk jadi keluarga harmonis |
4 | Sumur Sinaba | Saling melengkapi dan mengayomi dalam rumah tangga tapi sulit rejeki |
5 | Satria Wirang | Menjadi keluarga yang tabah karena sering mendapat malu, kesengsaraan, dan hinaan |
6 | Bumi Kapetak | Harta benda banyak tapi selalu resah dan sulit punya anak |
0 | Lebu Katiyup Angin | Kehidupan rumah tangga yang tidak menentu dan selalu kekurangan |
Langkah 4. Jika sisa hitungan weton memiliki arti pancasuda yang buruk, maka pilihlah hari lain yang dapat menghasilkan arti pancasuda yang diharapkan.
Contoh hitungan:
Joko memiliki weton kelahiran Minggu Pahing (yang berarti neptunya 14) akan dinikahkan dengan Sulastri yang memiliki weton kelahiran Sabtu Pon (neptunya 16). Akad pernikahan rencananya dilakukan pada hari Selasa Wage (neptunya 7). Maka:
Neptu Joko + Neptu Sulastri + Neptu Akad
14 + 16 + 7
37
Nilai 37 dibagi 7 hasilnya 5 dan sisa 2. Berarti, pemilihan hari Selasa Wage akan menjadikan rumah tangganya berpancasuda Tunggak Semi atau akan selalu menghadapi masalah meskipun rejekinya lancar.
Jika ingin memperoleh pernikahan terbaik yang Satria Wibawa, maka dibutuhkan 1 neptu lagi sebagai penggenap sehingga sisa hitungannya menjadi 3. Untuk mendapatkan penggenap tersebut, kita hanya bisa mengubah tanggal pernikahan (jelas karena tanggal lahir tak bisa diubah). Oleh karenanya, dibutuhkan hari pernikahan yang memiliki nilai neptu 8, yaitu antara hari Selasa Legi atau Senin Wage.
2. Menentukan Bulan untuk Akad Pernikahan
Selain perkara hari, pemilihan bulan pernikahan juga memiliki arti penting dalam menentukan tanggal pernikahan berdasarkan weton kelahiran. Dalam budaya Jawa, masing-masing bulan memiliki nilai tersendiri bila digunakan untuk hajat. Nilai hitungan weton Jawa untuk pernikahan tersebut terangkum dalam tabel berikut:Bulan Jawa | Keterangan | Rujukan |
---|---|---|
Suro | Bertengkar dan menemui kerusakan | Jangan dipakai |
Sapar | Kekurangan, banyak hutang | Boleh dipakai |
Maulud | Lemah, mati salah seorang | Jangan dipakai |
Bakdamaulud | Diomongkan jelek | Boleh dipakai |
Jumadilawal | Sering kehilangan, banyak musuh | Boleh dipakai |
Jumadilakhir | Kaya akan mas dan perak | Dianjurkan |
Rejeb | Banyak kawan, selamat | Dianjurkan |
Ruwah | Selamat | Dianjurkan |
Puasa | Banyak bencananya | Jangan dipakai |
Syawal | Banyak rejekinya, sedikit masalahnya | Dianjurkan |
Dulkaidah | Kekurangan sakit-sakitan, bertengkar | Jangan dipakai |
Besar | Senang dan selamat | Dianjurkan |
Dari aturan bulan pernikahan di atas, maka sebaiknya pernikahan dilakukan pada bulan Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Syawal, dan Besar (Selengkapnya : Bulan Baik untuk Hajat menurut Ilmu Jawa).
3. Menghitung Jam Akad Pernikahan
Jam dilangsungkannya akad pernikahan juga tidak bisa diabaikan begitu saja dalam hitungan weton Jawa untuk pernikahan. Untuk menentukannya, digunakan pasaran dari hari kelahiran mempelai laki-laki yang kemudian dicocokan dengan aturan berikut.Pasaran/jam | 06.00 | 08.24 | 10.48 | 13.21 | 15.36 |
---|---|---|---|---|---|
Pon | Selamat | Pangkalan | Pacak wesi | Nasehat | Rejeki |
Wage | Pangkalan | Pacak wesi | Rejeki | Nasehat | Selamat |
Kliwon | Pacak wesi | Nasehat | Rejeki | Selamat | Pangkalan |
Legi | Nasehat | Rejeki | Selamat | Pangkalan | Pacak wesi |
Pahing | Rejeki | Selamat | Pangkalan | Pacak wesi | Nasehat |
Bila kita gunakan contoh hitungan pernikahan antara Joko dan Sulastri, yang mana weton Joko adalah Minggu Pahing, maka akad pernikahan mereka sebaiknya dilakukan pada pukul 06.00, 08.24, atau pada pukul 15.36.
Nah, bagaimana? Hitungan weton Jawa untuk pernikahan ini cukup mudah bukan? Anda bahkan bisa melakukannya sendiri untuk menentukan tanggal pernikahan berdasarkan weton Anda dan pasangan. Namun, jika mungkin Anda mengalami kesulitan atau ingin mendapatkan hitungan yang lebih lengkap dan memuaskan, Anda juga bisa menggunakan aplikasi online di link ini atau berkonsultasi kepada kami melalui halaman kontak. Semoga bermanfaat! Sumber http://www.primbonweton.net/
Post a Comment for "Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan : Cari Hari Baik Akad Perkawinan Anda!"